Personel Pengadaan, Kunci Keberhasilan Modernisasi Pengadaan

(Mataram) 2 Februari 2018 – Sejak tahun 2014, Proyek Modernisasi Pengadaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bersama Millennium Challenge Account – Indonesia (MCA-Indonesia) telah meningkatkan kapasitas para tenaga profesional Unit Layanan Pengadaan (ULP). Proyek ini mengupayakan agar kelembagaan ULP menjadi permanen dan memberikan jenjang karier yang jelas bagi para tenaga profesionalnya. Selain itu, Proyek Modernisasi Pengadaan mendukung proses pengadaan yang efektif, efisien dan transparan dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang modern.

Para tenaga profesional pengadaan merupakan kunci untuk modernisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Mereka bertanggung jawab terhadap proses pengadaan yang akuntabel.  

Hingga hari ini, sebanyak 523 tenaga profesional ULP telah menyelesaikan pelatihan modernisasi pengadaan. Selama sekitar tiga tahun, mereka mempelajari keterampilan teknis dan manajerial di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam lebih dari 336 jam pelatihan. Dengan bekal keterampilan tersebut, mereka diharapkan dapat bekerja dengan profesionalisme dan kompetensi yang makin meningkat dan berorientasi pada kinerja. Acara pelepasan peserta didik tersebut dilakukan secara resmi pada hari ini di Hotel Aruna, Senggigi, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan dihadiri perwakilan dari LKPP, MCC dan MCA-Indonesia.

“Upaya membangun kapasitas sumber daya manusia ini sejalan dengan misi  LKPP dalam mereformasi pengadaan khususnya di bidang organisasi dan kelembagaan. Nantinya, para ‘sarjana’ pengadaan ini akan bekerja dan berkarier secara penuh waktu di ULP, sehingga cita-cita kita untuk mewujudkan pengadaan sebagai dunia yang profesional dapat tercapai,” ujar Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia LKPP, Dharma Nursani.

Dalam empat tahun, Proyek Modernisasi Pengadaan telah melaksanakan Pelatihan Keterampilan Teknis dan Manajerial Pengadaan yang diikuti oleh lebih dari 1.000 tenaga profesional pengadaan dan tenaga non-ULP seperti para auditor. Proyek ini juga telah mendampingi 44 ULP percontohan, yang diharapkan akan melanjutkan tujuan modernisasi pengadaan. ULP Percontohan ini mempunyai kemampuan untuk menyelenggarakan klinik konsultasi, pendampingan, dan pelatihan kepada tenaga profesional pengadaan di ULP mereka sendiri dan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat. Mereka juga diharapkan dapat memperluas cakupan klinik ke daerah lainnya.

Menurut Deputi Direktur Eksekutif MCA-Indonesia, Lukas Adhyakso, para lulusan pelatihan kini merupakan profesional pengadaan yang mumpuni dan menjadi penerus agenda modernisasi pengadaan di Indonesia. “Mereka diharapkan dapat menerapkan kompetensinya di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah secara konsisten, terus belajar, dan menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme di lingkup kerjanya untuk membawa perubahan yang berarti bagi Indonesia,” ucapnya.

Proyek Modernisasi Pengadaan dirancang untuk mempercepat reformasi dan transformasi operasional sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah. Tujuan yang diharapkan dari proyek ini adalah tercapainya efektivitas dan efisiensi pengadaan barang dan jasa yang berdampak kepada meningkatnya kualitas barang dan jasa yang diperoleh, penghematan belanja negara dan meningkatnya mutu pelayanan pemerintah sesuai dengan kepentingan masyarakat. Pada akhirnya modernisasi pengadaan diharapkan dapat berkontribusi kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

5 thoughts on “Personel Pengadaan, Kunci Keberhasilan Modernisasi Pengadaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *